Friday, 1 October 2021

Mengenal Ratu Boko, Situs Cagar Budaya di Yogyakarta yang Menawan


    Dunia Traveling - Baru-baru ini Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengumumkan bahwa situs Ratu Boko atau dikenal dengan nama Keraton Ratu Boko akan dibuka kembali untuk masyarakat umum. Ratu Boko merupakan situs cagar budaya yang terletak di Bukit Boko, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Merupakan salah satu objek wisata favorit terkenal di Yogyakarta setelah Candi Prambanan, alangkah baiknya bila kita mengetahui latar belakang situs cagar budaya ini sebelum datang berkunjung. Berikut beberapa fakta menarik dari Ratu Boko.

1. Hasil penelitian mendapati situs Ratu Boko merupakan tempat kediaman

Tidak seperti bangunan candi pada umumnya, situs Ratu Boko lebih menunjukkan bahwa tempat ini dulunya adalah tempat kediaman atau tempat melakukan aktivitas.

Dilansir laman Universitas Krisnadwipayana atau Unkris, bangunan Ratu Boko menunjukkan karakter tempat kediaman atau berkegiatan. Tetapi fungsi jelasnya belum diketahui secara pasti.

2. Unsur agama Hindu dan Buddha terlihat di kompleks Ratu Boko

Mengutip laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, bangunan di Ratu Boko dulunya merupakan wihara untuk pendeta Buddha bernama Abhayagiri. Kemudian di tahun 856 M, Ratu Boko digunakan sebagai keraton oleh Rakai Walaing Pu Khumbayoni yang memeluk agama Hindu.

Unsur agama Hindu dapat dilihat dari tiga miniatur candi dan lempengan emas perak yang terdapat tulisan mantera agama Hindu. Sementara unsur agama Buddha dapat dilihat dari reruntuhan stupa.

3. Nama Ratu Boko diambil dari legenda Candi Prambanan

Nama Ratu Boko untuk situs ini berasal dari legenda setempat tentang Candi Prambanan khususnya di Candi ke 1000 yang dinamakan Roro Jonggrang.

Mengutip dari cuplikan cerita sendratari yang bernama Prahara Pengging Boko yang berlatar belakang legenda Candi Prambanan, Ratu Boko adalah ayah dari Roro Jonggrang yang meninggal setelah perang melawan Kerajaan Pengging.

SahabatQQ: Agen DominoQQ Agen Domino99 dan Poker Online Aman dan Tepercaya

4. Candi Pembakaran

Candi Pembakaran terbuat dari batu andesit yang memiliki tinggi kurang lebih 3,82 m.

Menurut informasi yang tertera di papan informasi di situs Ratu Boko, warga setempat berpikir candi ini adalah tempat pembakaran jenazah raja. Akan tetapi setelah diteliti lebih lanjut, abu yang terdapat di candi ini adalah abu dari pembakaran kayu.

Di bangunan ini juga terdapat sumur suci yang mana airnya banyak digunakan sewaktu upacara agama Hindu kala itu.

5. Membutuhkan waktu yang lama untuk memugar situs Ratu Boko

Proses pembaharuan atau perbaikan situs Ratu Boko dimulai dari tahun 1938 sewaktu masa pemerintahan kolonial Belanda. Kemudian pemerintah Indonesia berhasil memperbaiki bangunan gapura di tahun 1949 hingga 1954. Proses pembaharuan ini terus berlangsung hingga saat ini.

Itulah 5 fakta menarik tentang situs Ratu Boko yang terletak di Yogyakarta. Meskipun tidak bisa dilihat secara langsung seperti apa bentuk asli Ratu Boko, namun jika dilihat dari reruntuhan ini, Ratu Boko merupakan bangunan klasik yang terletak di tempat yang asri. Itulah sebabnya nanti saat berkunjung ke situs cagar budaya ini, sebaiknya kita tetap menjaga kebersihan dan tidak merusak dinding-dinding bangunan.

Dan bagi para blogger yang ini mencoba bermain games poker online atau dominoqq , admin menyarakan untuk mencoba bermain di situs SahabatQQ Agen Domino99 Agen DominoQQ dan Poker Online Yang Aman dan Terpercaya

Share:

0 comments:

Post a Comment

Copyright © Dunia Travel | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com