Thursday, 25 April 2024

5 Sisi Gelap Qatar di Balik Kemakmuran dan Kemewahannya

SahabatQQ: Agen DominoQQ Agen Domino99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya

Traveling Time - Qatar merupakan negara makmur di Timur Tengah sebagai penghasil minyak dan gas bumi. Tuan rumah Piala Dunia 2022 ini terus memperluas sektor ekonominya dan menjadikan pariwisata sebagai salah satu sektor prioritasnya. Negara di Teluk Persia ini menawarkan pengalaman liburan yang memadukan gaya tradisional dan modern.

Sebagai negara yang punya citra masyarakat makmur dengan kehidupan mewah, banyak yang mengira apa yang ada di Qatar sudah pasti bagus atau baik. Faktanya, banyak pula hal yang menuai pro dan kontra.

Negara ini memiliki sisi gelap yang tidak banyak diekspos. Kira-kira apa saja? Berikut lima sisi gelap Qatar yang belum banyak orang tahu.DominoQQ

1. Eksploitasi pekerja migran

SahabatQQ: Agen DominoQQ Agen Domino99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya

Sudah menjadi rahasia umum bahwa Qatar kerap menjadi negara tujuan para pekerja migran, terutama dari Afrika, Asia Selatan, dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Para pekerja migran tentu berharap gaji yang tinggi di negara makmur tersebut. Kemudian, dapat memperbaiki perekonomian pribadi maupun keluarganya di kampung halaman.

Sayangnya, isu eksploitasi pekerja migran di Qatar semakin santer setelah gelaran Piala Dunia 2022. Dilansir dari France24, pada Agustus 2022, Amnesty International menyatakan lebih dari 15.021 orang asing dari segala usia dan pekerjaan telah meninggal di Qatar antara tahun 2010-2019. Namun, penyebab kematiannya tidak jelas.

Para migran juga menjadi korban sistem eksploitatif dengan kafala sebagai pusatnya. Sistem ini memberi majikan banyak kekuasaan atas pekerjanya, bahkan seringkali menyita paspor mereka pada saat kedatangan. 

2. Sistem hukum yang kerap dianggap tidak transparan

SahabatQQ: Agen DominoQQ Agen Domino99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya

Layaknya mayoritas negara-negara di Timur Tengah, Qatar juga menganut sistem hukum syariah Islam yang terbilang ketat. Bagi negara-negara dengan penduduk mayoritas Islam, hal ini akan dianggap lumrah dan mudah untuk beradaptasi selama di sana.

Namun, bagi negara-negara Barat, Australia, dan penduduk muslim sebagai minoritas, hal tersebut bisa menjadi tantangan tersendiri, bahkan sisi gelap lain dari Qatar.

Contohnya, dilansir Daily Mail, obat-obatan terlarang memang tidak boleh dibawa maupun digunakan. Hukumannya tentu penjara yang lama. Lebih parah lagi, pihak berwenang Qatar juga bisa menahan dan mendeportasi wisatawan asing yang membawa obat HIV dan hepatitis. Hal ini juga bisa terjadi pada mereka yang memiliki hasil tes positif mengidap salah satu penyakit tersebut.

Jika ada orang asing yang ditahan atau ditangkap, pihak berwenang Qatar bisa jadi tidak memberi tahu pemerintah negara asal. Sistem hukum di Qatar sering dianggap tidak transparan dan rentan terhadap pengaruh politik.

Politik di Qatar memang cenderung stabil, tetapi cukup dipengaruhi negara-negara Timur Tengah lainnya. Pengadilan juga kerap dianggap tidak adil, terutama dalam kasus-kasus yang melibatkan warga asing

3. Ketidaksetaraan gender dalam beberapa aspek kehidupan

SahabatQQ: Agen DominoQQ Agen Domino99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya

Tingkat keamanan di Qatar cukup tinggi, sehingga banyak solo traveler yang gak ragu liburan ke sini sendirian. Negara ini juga dianggap ramah bagi wisatawan perempuan. Meski diberlakukan aturan berpakaian, tapi mudah dipatuhi.

Namun, ketidaksetaraan gender masih sering terjadi dalam beberapa aspek sosial dan pekerjaan. Perempuan di Qatar akan menghadapi berbagai batasan dalam hal perjalanan dan aktivitas tertentu.

Misalnya seperti perempuan dilarang keluar sendirian hingga usia tertentu, pemeriksaan ginekologi invasif tanpa persetujuan juga pernah dialami turis asing di bandara, dan perempuan masih kurang terlindungi dari kekerasan, termasuk dalam keluarga.

4. Biaya hidup tinggi

SahabatQQ: Agen DominoQQ Agen Domino99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya

Sebagai negara yang kaya, tentu berbanding lurus dengan biaya hidup di Qatar. Harga makanan, akomodasi, dan transportasi di sini tergolong mahal bagi wisatawan maupun warga asing yang tinggal di sini. Apalagi saat digelar acara internasional, biaya hotel bisa melonjak lebih tinggi.

Biaya sewa akomodasi di Qatar termasuk 10 besar termahal di dunia. Kamu bisa menyewa hotel biasa dengan harga minimal Rp500 ribu per malam. Namun, rata-rata harga hotel yang cukup baik dan layak minimal Rp1 juta per malam, jika dikonversi dalam rupiah. 

Demikian pula dengan makanan di Qatar yang gak kalah mahal, meski dianggap relatif lebih murah dibanding negara-negara dengan biaya hidup sepadan. Makanan cepat saji harganya sekitar US$6,50 atau US$7,50 yang berarti minimal Rp100 ribu. Sedangkan, bahan makanan seperti, tepung, saus, keju, bawang, harganya rata-rata US$8.

5. Cuaca panas yang ekstrem

SahabatQQ: Agen DominoQQ Agen Domino99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya

Suhu udara di Qatar bisa mencapai 46-50 derajat Celsius yang bisa membuat kondisi tubuh tidak nyaman. Pemerintah sudah melakukan berbagai tindakan untuk menghadapi kondisi tersebut. Misalnya, jalanan di Kota Doha dicat dengan lapisan biru, pemasangan AC tepi jalan, dan menggunakan pigmen pemantul panas khusus.

Cuaca panas dapat berpengaruh pada kesehatan, terutama bagi orang-orang dari belahan bumi utara dan selatan. Hal ini dapat menyebabkan dehidrasi parah, muntah-muntah, bahkan pingsan. Sejumlah perhelatan olahraga internasional juga mengalami perubahan jadwal, saking panasnya.

Itulah lima sisi gelap Qatar yang belum banyak diketahui. Meski demikian, Qatar tetap menarik dijadikan sebagai destinasi liburan yang menyenangkan. Apakah Qatar masuk ke dalam bucket list liburanmu?DominoQQ

Share:

0 comments:

Post a Comment

Copyright © Dunia Travel | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com