SahabatQQ: Agen DominoQQ Agen Domino99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya
Traveling Time - Siapa, sih, yang gak familier dengan Maldives? Negara kecil yang berada di Samudra Hindia ini populer sebagai destinasi kelas dunia, karena memiliki hamnparan perairan yang jernih dan resor-resor tengah laut bak surga dunia. Hal inilah yang menjadi alasan utama wisatawan dari berbagai negara datang ke sini.
Namun, di balik keindahan Maldives, ada sisi gelap yang akan membuat siapa pun tercengang dan tidak percaya bahwa hal tersebut ada di sana. Kamu pasti penasaran, kan? Yuk, simak ulasan tentang sisi gelap Maldives yang jarang diketahui turis asing di bawah ini! DominoQQ
1. Pengelolaan sampah yang belum maksimal
SahabatQQ: Agen DominoQQ Agen Domino99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya
Meski terlihat indah dan "baik-baik" saja, rupanya Maldives tidak bisa lepas dari masalah klasik sampah. Industri pariwisata menjadi penyumbang sampah terbesar di negara ini. Apalagi jumlah wisatawan yang datang ke negara ini semakin bertambah setiap tahunnya, sehingga volume sampah pun turut bertambah.
Sedihnya, Maldives tidak memiliki lahan yang cukup luas sebagai tempat pembuangan sampah. Tak jarang akhirnya laut tercemari sampah-sampah tersebut. Pemerintah setempat kemudian membuat pulau reklamasi dari sebuah laguna yang indah, yakni Pulau Thilafushi, sebagai tempat penampungan sampah di Malvides sejak 1992.
Seiring dengan bertambahnya volume sampah, Pulau Thilafushi semakin meluas dalam beberapa dekade. Menurut laporan The Guardian, dalam sehari, ada 330 ton sampah yang dibuang di Thilafushi.
Meski sudah ada solusi berupa pulau ini, pengelolaan sampahnya belum maksimal dan banyak sampah yang terbawa ke laut. Tentu saja hal ini mengancam keberadaan terumbu karang di sana.
2. Eksploitasi tenaga kerja
SahabatQQ: Agen DominoQQ Agen Domino99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya
Melansir dari beberapa sumber media, sisi gelap Maldives yang jarang diketahui turis adalah tentang eksploitasi tenaga kerja, terutama di bidang pariwisata. Di balik resor-resor mewah di sana, banyak pekerja diberi upah rendah, tetapi jam kerjanya panjang, tidak ada asuransi, dan kurangnya jaminan keamanan kerja.
Umumnya, hal tersebut dialami para pekerja berketerampilan rendah dan imigran dari negara-negara Asia Selatan lainnya. Bahkan, ada yang mengalami penahanan paspor, gajinya tidak sesuai dengan kesepakatan, menjadi korban perdagangan manusia, dan berbagai pelanggaran hak asasi manusia lainnya.
3. Kesenjangan sosial
SahabatQQ: Agen DominoQQ Agen Domino99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya
Majunya pariwisata Maldives memang memberikan banyak pemasukan dan dampak ekonomi yang baik untuk negara tersebut. Investor banyak yang masuk ke sana untuk membangun berbagai fasilitas, lapangan kerja semakin banyak, pendapatan warga meningkat, dan sebagainya.
Namun, di balik itu semua, rupanya terjadi kesenjangan sosial. Pemasukan dari tempat-tempat wisata mewah umumnya dikendalikan dan masuk ke kantong investor asing dan beberapa perusahaan multinasional.
Negara juga mendapatkan bagiannya, tetapi tak lebih banyak jika dibandingkan dengan total pemasukan. Selain itu, dampak yang didapat masyarakat lokal juga tidak terlalu signifikan.
Demikian ulasan singkat tentang sisi gelap Maldives yang jarang diketahui turis asing. Ternyata di balik hal-hal indah, selalu ada sisi lain yang membuat kita tidak percaya hal itu terjadi di sana.DominoQQ
0 comments:
Post a Comment